Jumat, 02 Maret 2012

Jika Berhasil Menangkap Pembakar Rumdin Wabup
TULANGBAWANG – Bupati Tulangbawang Dr. Hi. Abdurachman Sarbini, M.H. bereaksi terkait aksi pembakaran rumah dinas (rumdin) Wakil Bupati (Wabup) Dr. Hi. Agus Mardihartono, M.M., Rabu (29/2) lalu.

    Orang nomor satu di Pemkab Tuba ini pun membuat sayembara. Barang siapa yang bisa menangkap pelaku pembakaran, ia sudah menyiapkan dana pribadi Rp100 juta.
’’Saya minta betul kepada kepolisian dan siapa pun agar berani mengungkapnya. Dana pribadi saya sebesar Rp100 juta akan saya serahkan secara cuma-cuma jika ada yang berhasil mengungkap pelaku,’’ kata Mance –sapaan akrabnya– kepada wartawan kemarin (1/3).
Menurut dia, rumah dinas jabatan tersebut merupakan aset negara yang tidak boleh dirusak oleh siapa pun. Apalagi dengan cara-cara keji seperti pembakaran. ’’Tidak dibenarkan aset negara dirusak, apalagi dibakar,” tukasnya.
Tak hanya itu, atas insiden ini, ia mengaku prihatin. Terlebih, peristiwa terjadi menjelang tahapan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah.  ’’Siapa pun yang mencoba memperkeruh suasana, maka saya akan berada di garis paling depan,” ungkapnya.
Disinggung disharmonisasi hubungannya dengan Wabup, Mance cepat menepis. Ia berharap masyarakat tidak mempolitisasi kasus ini dengan menafsirkan dan mengaitkan ke masalah-masalah lain. ’’Sangat rentan karena di Tulangbawang sebentar lagi ada pilkada. Mohon kepada para pihak untuk tidak membuat kesimpulan sendiri-sendiri,’’ tegasnya.
Mance mengimbau masyarakat berpikir jernih menanggapi kejelasan tentang siapa dalang dari kasus tersebut. ’’Untuk itu biarkanlah semua masalah diserahkan kepada pihak yang berwenang guna menyelidiki kasus ini. Jangan sampai terpancing dengan isu-isu yang tidak benar sehingga dapat memperkeruh suasana,’’ ujarnya.
Pastinya, dia meminta kasus ini cepat terungkap. ’’Dengan demikian bisa diketahui apakah rumah tersebut sengaja dibakar ataukah memang terbakar lantaran ada korsleting listrik atau lainnya. Nanti semuanya jelas terungkap. Kita tunggu saja proses penyelidikannya,’’ ujar Mance.
Ia menyarankan Polres Tuba meminta bantuan kepada Polda Lampung ataupun Mabes Polri jika terkendala dengan personel. ’’Saya yakin kepolisian mempunyai kemampuan untuk mengungkap pelaku yang sebenarnya,’’ pungkasnya. (fei/c1/ary)
Agus: Saya Tak Menuduh, Faktanya Rumah Dibakar
Wakil Bupati Tulangbawang Dr. Hi. Agus Mardihartono, M.M. menyesalkan insiden pembakaran rumah dinasnya. Ia pun menyerahkan sepenuhnya pengusutan kepada kepolisian.
Ditemui di rumah dinasnya kemarin (1/3), Agus menuturkan, bagaimanapun dia adalah pejabat negara. Yang berhak mendapatkan pengamanan dan penjagaan. ’’Sebagai pribadi, saya tidak perlu dijaga. Tetapi sebagai pejabat negara, kenapa tak ada pengawalan? Saya tidak menuduh siapa pun. Faktanya rumah (dinas) dibakar,” katanya.
Yang terjadi saat ini, sambung Agus, setiap orang justru bebas keluar masuk di pekarangan rumah dinasnya. ’’Ini murni dibakar, bukan lantaran arus pendek. Allah masih melindungi saya. Tetapi, saya berharap para pihak tidak mengaitkan insiden ini dengan hal yang tak jelas. Mari kita semua berpikir positif,’’ ujarnya.
Sejatinya, sambung Agus, sejak 20 Februari 2012 lalu rumah dinasnya tidak lagi dijaga anggota Satpol PP. Hal itu pun telah ia koordinasikan dengan jajaran pemerintah daerah seperti Sekretaris Kabupaten Drs. Hi. Darwis Fauzi. ’’Tetapi hingga peristiwa kemarin (Rabu, Red), tidak ada tindak lanjutnya. Saya sudah koordinasi dengan Sekkab, hasilnya belum ada. Malah David, ajudan saya, mengundurkan diri,’’ bebernya.
Masih menurut Agus, jika pemkab tidak dapat menjamin keamanannya sebagai pejabat negara, ia akan berkoordinasi dengan kepolisian. ’’Saya masih nunggu bagaimana tindakan pemkab. Tetapi ya itu, belum ada tindak lanjut,’’ katanya lagi.
Bagaimana dengan closed circuit television (CCTV) yang terpasang di sejumlah sudut rumah dinas? Ditanya seperti itu, Agus pun mengeluhkannya.
’’Itu juga masalah. Saya kok heran kenapa saat kejadian tidak merekam. CCTV juga tak terkontrol. Harusnya teknisi menyetel ulang setiap minggu atau suatu waktu tertentu,’’ urai Agus.
        Diketahui, Rabu (29/2) pukul 03.00 lalu, sekelompok massa tak dikenal membakar rumah dinas Agus Mardihartono. Sang Wabup selamat. Namun, akibat peristiwa itu, ruang garasi dan satu unit kamar tamu bangunan yang berdampingan dengan rumah dinas jabatan ketua DPRD Tuba tersebut ludes.
Informasi yang dihimpun Radar Lampung, malam itu dua pembantu rumah tangga Wabup, masing-masing Mei dan Yanti, mendengar suara riuh massa di depan rumah dinas.
Karena takut, keduanya tidak berani keluar. Mereka memutuskan menelepon Sangkut, tukang kebun rumah dinas yang sehari-hari memang tidur di kamar belakang pendapa rumah yang cukup besar tersebut.
Sangkut pun berlari keluar menuju bagian depan rumah begitu mendapat telepon dari Mei dan Yanti. Ternyata, api sudah membesar dan melalap bagian depan rumah dinas. ’’Saya langsung membangunkan penghuni rumah. Di antaranya Dimas (putra wakil bupati Tuba), Deden, dan Rofi, staf protokol Wabup,’’ katanya.
     Melihat kobaran api yang begitu besar, Dimas pun langsung menelepon petugas pemadam kebakaran hingga tak lama berselang datang satu unit mobil dan menyiram kobaran api.
’’Setelah menghubungi pemadam, saya menelepon Bapak (Wabup, Red) dan Ibu. Seingat saya jam 03.30 WIB,’’ tutur Dimas kepada wartawan saat menjelaskan kronologis kejadian. (fei/ c1/ary)

Sumber:Radar Lampung

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India